• Beranda
  • self-help
  • Ini yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial pada Anak

Ini yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial pada Anak

Ini yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial pada Anak
Credit: Freepik

Bagikan :


Tidak semua anak mudah bergaul dan menjalin pertemanan terutama di tempat baru. Sebagian anak merasa malu atau tidak percaya diri ketika harus bertemu orang baru, namun ada juga anak yang memang mengalami gangguan kecemasan sosial (social anxiety) saat berada di tempat baru. Orang tua perlu mengenali tanda-tanda anak mengalami kecemasan sosial agar dapat membantu mengatasi gangguan tersebut pada si kecil.

 

Tanda-Tanda Anak Mengalami Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety)

Gangguan kecemasan sosial dapat terlihat sejak anak-anak berusia 4-5 tahun. Biasanya hal ini ditandai dengan anak tidak mau pergi ke sekolah dan selalu menolak jika diajak bepergian ke tempat umum. Namun terkadang kondisi ini sulit dibedakan dengan anak-anak yang pemalu atau kurang percaya diri.

Anak yang memiliki gangguan kecemasan sosial biasanya menunjukkan gejala berikut:

  • Takut bertemu dan bicara dengan orang baru
  • Khawatir penilaian orang akan dirinya (takut dianggap aneh, membosankan, dan lain-lain)
  • Menghindari pergi ke tempat umum
  • Mengalami tantrum atau bersikap terlalu bergantung pada orang tua baik saat acara maupun sebelumnya
  • Keringat dingin, mual, pucat, gemetar, pusing dan jantung berdebar

Bila si kecil menunjukkan tanda-tanda ini setiap akan ke sekolah, tempat umum atau pesta ulang tahun, maka orang tua perlu waspada ia mengalami gangguan kecemasan sosial.

 

Menghadapi Anak yang Mengalami Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety)

1. Ajak anak bicara

Dalam menghadapi anak yang memiliki gangguan kecemasan sosial, cobalah untuk mengajaknya bicara tentang penyebab kecemasannya. Anak usia balita mungkin belum mampu menceritakan secara jelas apa yang ia rasakan, namun anak yang berusia lebih besar biasanya lebih mudah mengungkapkan ketakutan yang dirasakan.

Jelaskan pada anak bahwa ia bisa menceritakan masalah tersebut pada Anda dan beri pengertian pada anak bahwa gangguan kecemasan tersebut perlu diatasi. Bila gangguan kecemasan terus dibiarkan, hal ini dapat menghambat proses belajar dan berkembang anak, terutama kehidupan sosialnya. 

2. Hindari menyebut anak pemalu atau penakut

Meskipun anak Anda menunjukkan tanda-tanda bahwa ia pemalu, namun hindari menyebutnya dengan kata-kata tersebut. Semakin sering si kecil mendengar bahwa ia dilabeli pemalu atau penakut, maka ia akan meyakini bahwa label tersebut benar. Akibatnya, ia semakin sulit mengatasi gangguan kecemasan sosial yang dimiliki.

3. Ajari anak untuk bersosialisasi

Anak dengan gangguan kecemasan biasanya sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Anda dapat membantunya dengan mengajarkan anak menyapa teman, memulai pembicaraan, berani bertanya, dan merespon obrolan orang lain. Anda bisa mengajak si kecil latihan bicara dengan anggota keluarga maupun saudara sebayanya di rumah. Dengan cara ini, si kecil dapat mempersiapkan diri ketika akan bersosialisasi.

4. Bangun rasa percaya diri anak

Dilansir dari Child Mind Institute, gangguan kecemasan sosial pada umumnya bukan disebabkan oleh ketakutan anak pada kegiatan sosial itu sendiri, melainkan pada anggapan orang pada dirinya. Anak dengan gangguan kecemasan sosial sering merasa bahwa ia akan ditertawakan dan dianggap aneh orang lain. Karenanya, orang tua perlu ikut membangun rasa percaya diri pada anak.

Jelaskan pada anak bahwa ditertawakan tidak selalu berarti dihina, namun bisa saja mereka senang dengan apa yang dilihatnya. Dengan menanamkan pikiran positif, anak akan lebih percaya diri sehingga berani menghadapi orang lain.

5. Ajari teknik relaksasi

Selain mendorong anak agar lebih berani berinteraksi dengan orang lain, Anda juga perlu mengajarkan anak latihan relaksasi untuk menenangkan diri ketika gangguan cemas muncul. Latihan pernapasan sederhana yang bisa Anda ajarkan untuk anak antara lain menarik napas dalam 4 hitungan, kemudian tahan selama 1-2 hitungan, lalu hembuskan dalam 4 hitungan. Ulangi hingga anak merasa tenang dan menguasai diri.

6. Diskusikan dengan guru

Penting bagi orang tua untuk berdiskusi dengan pihak sekolah mengenai perkembangan sosial anak. Bicarakan dengan guru di sekolah mengenai langkah apa yang bisa dilakukan untuk membantu anak menghadapi gangguan kecemasan sosial. Dengan dukungan dari pihak sekolah, anak akan lebih cepat beradaptasi dalam mengatasi masalahnya.

 

Menangani anak yang memiliki fobia sosial membutuhkan waktu dan kesabaran yang tinggi. Selain mencoba cara di atas, orang tua juga bisa mengajak anak berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Semakin dini fobia sosial anak diatasi, maka Anda dapat menyelamatkan masa depannya.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 02:12

Cuncic, A. (2021). How to Cope as a Parent of a Preschooler With Social Anxiety. Avaiable from: https://www.verywellmind.com/preschool-child-with-social-anxiety-3024286

Cuncic, A. (2020). Social Anxiety Disorder in Children. Available from: https://www.verywellmind.com/social-anxiety-disorder-in-children-3024430

Raising Children. Social Anxiety in Children. Available from: https://raisingchildren.net.au/toddlers/health-daily-care/mental-health/social-anxiety#

Child Mind Institute. Helping Young Children Who Are Socially Anxious. Available from: https://childmind.org/article/how-to-help-anxious-kids-in-social-situations/

Anxiety Canada. How to Teach Your Child Calm Breathing. Available from: https://www.anxietycanada.com/sites/default/files/calm_breathing.pdf